Wednesday, 22-10-2025
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Selamat Datang Di Website Resmi MI MUHAMMADIYAH HAURGEULIS

Hak Anak Begitu Dilahirkan: Berikan Doa, Siapkan Nama, dan Lakukan Akikah

Diterbitkan : Saturday, 27 July 2024

Dalam tradisi Islam, kelahiran seorang anak disambut dengan berbagai doa dan ritual yang sarat makna. Salah satu doa yang disarankan untuk dibacakan saat kelahiran anak adalah lafal isti‘āżah, yang tercantum dalam firman Allah berikut:

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ اِنِّيْ وَضَعْتُهَآ اُنْثٰىۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْۗ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْاُنْثٰى ۚ وَاِنِّيْ سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

“Tatkala istri ‘Imran melahirkan anaknya, ia berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk” (QS Ali ‘Imran: 36).

Doa perlindungan ini juga dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas r.a., disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW. membacakan isti‘āżah untuk cucunya, Hasan dan Husain, dengan bersabda, “Sesungguhnya moyang kalian (Nabi Ibrahim) juga dahulu ber-isti‘āżah untuk Ismail dan Ishaq dengan doa: Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna, dari setiap kejahatan setan, dan makhluk yang mengganggu, serta dari setiap tatap mata yang jahat” (HR al-Bukhari no. 3120).

Selain doa isti‘āżah, tradisi penting lain dalam menyambut kelahiran anak adalah akikah. Akikah merupakan salah satu hak anak atas orang tua menurut ajaran Islam. Secara bahasa, akikah berarti membelah dan memotong, yang juga merujuk pada rambut bayi yang baru lahir. Dalam istilah fikih, akikah adalah penyembelihan hewan sebagai ungkapan syukur kepada Allah dengan niat dan syarat-syarat khusus.

Rasulullah SAW. menganjurkan akikah dalam salah satu sabdanya: “Barangsiapa yang dikaruniai anak dan ingin beribadah atas namanya, maka hendaklah ia beribadah (dengan menyembelih binatang akikah)” (HR Abu Dawud no. 2842, an-Nasa’i no. 162, Aḥmad, no. 194 dan al-Baihaqi, no. 300). Dari hadis ini, hukum akikah adalah sunnah mu’akkadah.

Akikah disyariatkan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak, sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW: “Tiap-tiap anak itu tergadai dengan akikahnya yang disembelih sebagai tebusan pada hari yang ketujuh, diberi nama pada hari itu serta dicukur rambut kepalanya” (HR Lima Ahli Hadis, dishahihkan oleh at-Tirmidzi).

Tuntunan Islam menetapkan hewan sembelihan akikah berupa dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Daging sembelihan akikah tersebut kemudian dimasak dan dibagikan kepada sanak kerabat serta tetangga. Ini sesuai dengan hadis Nabi SAW: “Dari Umi Kurzin al-Ka‘biyah r.a. diriwayatkan ia berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda, untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sama besar dan untuk anak perempuan seekor kambing” (HR Abu Dawud).

Bagian penting dari akikah adalah pemberian nama. Memberi nama anak juga merupakan hak anak yang harus dipenuhi oleh kedua orang tuanya. Pelaksanaan pemberian nama dilakukan bersamaan dengan akikah, yaitu pada hari ketujuh dari kelahirannya. Nama yang diberikan haruslah nama yang baik, karena pada dasarnya nama adalah doa. Dalil syar’i terkait pemberian nama ini juga ditekankan dalam hadis yang telah disebutkan sebelumnya.

Melalui doa isti‘āżah dan tradisi akikah, Islam mengajarkan umatnya untuk memulai kehidupan seorang anak dengan perlindungan dan keberkahan. Dalam setiap langkah awal, ada makna mendalam yang menjadikan kehidupan anak lebih bermakna dan penuh harapan. Dengan memahami dan melaksanakan ajaran ini, umat Islam diharapkan dapat membesarkan generasi yang kuat secara spiritual dan sosial, siap menghadapi berbagai tantangan kehidupan dengan bimbingan ilahi.

Referensi:

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, “Fikih Perlindungan Anak”, dalam Berita Resmi Muhammadiyah: Nomor 03/2022–2027/Syakban 1445 H/Februari 2024 M, Yogyakarta: Gramasurya, 2024.

Source : https://muhammadiyah.or.id/2024/07/hak-anak-begitu-dilahirkan-berikan-doa-siapkan-nama-dan-lakukan-akikah/

Lokasi

Jl.H. Abdul Ghani, Sukajati, Kec. Haurgeulis, Kab. Indramayu Prov. Jawa Barat 45264

Phone : ( 0234 ) 741322
WA : +6281229036437
Email : [email protected]

LOKASI